Rabu, 13 Oktober 2021

Pengendalian Ulat Api secara Cepat

Ulat api adalah salah satu musuh yang sangat ditakuti dalam perkebunan kelapa sawit, karena serangan ulat api akan menurunkan produktifitas tanaman kelapa sawit. Pada tahap pembibitan, serangan ulat api akan berdampak jangka panjang dan akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi dimasa yang akan datang. Pada kelompok tanaman menghasilkan (TM) serangan ulat api akan berdampak pada penurunan produktifitas tanaman karenan terganggunya proses fotosintesis yangmengakibatkan terganggunya proses pembentukan bunga dan buah.

       Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan beberapa perusahaan, serangan ulat api dapat menurunkan produksi sebanyak 25%  pada tahun pertama, dan menurunkan produksi sebanyak 50%  sampai dengan 75 %pada tahun kedua dan ketiga.

Untuk mengendalikan populasi ulat api diperkebunan kelapa sawit, petani dapat memadukan antara pengendalian kimia, biologi dan pengendalian secara fisik. Pada prinsipnya penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama harus dilakukan secara bijak dan menjadi alternative terakhir untuk mengurangi kerusakan lingkungan.

  1. Pengendalian secara biologis
  2. Menggunakan Agens Hayati

Beberapa agen antagonis telah banyak ditemukan untuk mengendalikan  ulat api. Agen antagonis tersebut adalah Bacillus thuringiensis, Cordyceps militaris dan virus Multi-Nucleo Polyhydro Virus (MNPV).

  1. Menanam Bunga pukul delapan (Tunera Subulata)

Bunga pukul delapan selain  berfungsi untuk memperindah kebun (biasanya ditanam di pingir jalan produksi) juga berfungsi sebagai sumber pakan bagi predator ulat api, sehingga dengan menanam bunga ini, populasi ulat api dapat ditekan dibawah ambang batas serangan

  1. Pengendalian secara mekanis

Pengendalian secara mekanis dilakukan dengan cara mengambil dan membunuh secara langsung ulat api yang menyerang bibit tanaman, sedangkan pada kelompok tanaman menghasilkan pengendalian secara mekanis biasanya dilakukan dengan mencari kepompong ulat api pada pangkal tanaman, kepompong dikumpulkan selanjutnya musnahkan dengan cara dibakar

  1. Pengendalian secara kimia

Pengendalian secara kimiawi dilakukan jika tingkat populasi ulat api sudah cukup besar ditandai dengan terlihatnya 5-10 ekor ulat pada setiap pelepah. Pada tanaman kelapa sawit yang masih tendah, pengendalian ulat api dilakukan dengan menyemprotkan larutan insectisida Decis dengan dosis 2cc/liter air merata keseluruh permukaan daun. Pada tanaman yang sudah tinggi pengendalian ulat api dilakukan dengan cara melakukan fogging dengan dosis 2cc/liter solar. Kegiatan fogging dilakukan pada malam hari dengan tujuan menggurangi tiupan angin, sehingga diharapkan asap pada kegiatan fogging akan naik sampai ke pucuk tanaman sehingga asap yang mengandung insectisida tersebut menempel pada daun dan ulat api yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian pada ulat api.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar